Konsep ilmu pengetahuan alam sebagai dasar pengembangan teknologi berawal dari sebuah keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui oleh manusia. Keingintahuan tersebut mendorong seseorang untuk mencari prinsip atau teori yang diperoleh melalui percobaan. Pengkajian ini bertujuan untuk memenuhi penjelasan dari objek ( benda dan energi ) dan peristiwa alam. Para ilmuwan menempatkan ilmu pengetahuan alam dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu terapan dan teknologi. Teknologi dapat dibentuk dari pengetahuan alam dasar karena ilmu pengetahuan alam dasar ini berperan dalam mengendalikan teknologi melalui prinsip dan teorinya. Ilmu pengetahuan alam dasar dan pengendalian alam dari ilmu pengetahuan alam terapan digunakan teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat kontruksi alam dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.[1] Ilmu pengetahuan alam sebagai dasar pengembangan teknologi saat ini berkembang pesat. Misalnya saja dalam peningkatan kesehatan, penyediaan energi, dan perkembangan industri.
a.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
dalam Peningkatan Kesehatan
Dewasa ini dalam bidang teknik kedokteran sedang
sedang dilakukan perancangan orang buatan, yakni alat buatan manusia yang
ditanam di dalam tubuh untuk menggantikan bagian-bagian sistem yang tidak dapat
lagi bekerja dengan baik, terutama organ dalam manusia yang paling vital, yaitu
jantung. Yang pertama digunakan secara luas adalah katup jantung yang
disebabkan oleh adanya kebocoran antara bilik-bilik jantung. Salah satu jenis
katup jantung berupa bola plastik sebesar kelereng yang dikurung dengan
kurungan mini dari baja lebih dari 100.000 orang Amerika menggunakan katup
jantung buatan seperti itu. Namun, bahan yang sempurna untuk jantung buatan ini
belum ditemukan. Bahan ini harus kuat dan awet, tidak tertembus oleh cairan
ataupun jaringan tubuh, serta tidak boleh membahayakan tubuh pasien. Yang
penting bahwa bahan tersebut harus cocok dengan darah manusia sehingga tidak
menyebabkan penggumpalan. Pada saat ini masih digunakan karet silikon yang
masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, mudah sobek, sering menyebabkan
timbulnya penggumpalan darah[2].
b.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
dalam Penyediaan Energi
Energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja ( misal untuk energi listrik dan mekanika );
daya ( kekuatan ) yang dapat digunakan untuk berbagai proses kegiatan, misal
dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan ( seperti
sinar matahari ); tenaga.[3]
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam dan
teknologi, proses pengilangan minyak bumi dan pengambilan biji menjadi lebih
efisien, sehingga produksinya meningkat. Sebagai contoh bensin dari minyak
bumi. Minyak bumi adalah hasil pelapukan dari laut. Pada proses penyulingan
belum diperoleh bensin yang memadai dan kualitasnya rendah. Dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologiuntuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada
bensin tersebut maka dilakukan proses peretakan ( croking : proses memanaskan bahan bertitik didih tinggi dibawah
tekanan ) dengan menggunakan katalisator, sehingga molekul-molekul besar
pecahmenjadi molekul-molekul kecil dan proses reformasi ( proses dengan
katalisator yang mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik ). Dengan
proses percetakan dan reformasi diperoleh peningkatan bensin, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Selain itu, yang kini tengah dimanfaatkan adalah tenaga
matahari sebagai sel surya dengan bahan silikon Kristal tunggal yang belum
ekonomis, tetapi pembuatan sel surya dalam bentuk semua Kristal telah mempunyai
arti ekonomis dan telah banyak dijumpai, misalnya kalkulator solar sel.
c.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
dalam Perkembangan Industri
Perkembangan
industri dimuali dari Eropa kemudian menjalar ke Amerika dan Asia maju dengan
pesat, karena masyarakat mengharapkan kesejahteraan ekonomi yang meningkat
untuk masa depan. Sehingga timbullah revolusi industri yang pertama. Perkembangan
industry yang berikutnya diikuti dengan ditemukannya transistor ( revolusi
industri kedua, zaman kendali otomatis ). Adapun pola perkembangan industry
meliputi tiga tahap, yaitu :
Tahap
1
Selama 50-100 tahun sebelum perang
dunia kedua, sektor industri yang dipelopori teknologi berkembang sangat pesat
dalam bidang pembuatan baja,jalan kereta api, penambangan batu bara, dan biji
besi, industri mobil listrik tenaga panas bumi.
Tahap
2
Setelah perang dunia kedua lahirlah
pola main. Muncullah kini revolusi hijau di bidang pertanian, industri kimia,
elektronika, teknologi komputer, telekomunikasi, plastic, logam ringan seperti
aluminium,alloys, pesawat pancar gas, teknologi nuklir, berdasarkan
fision,dirgantara dan lain-lain. Tahap ini memperlihatkan hubungan erat antara
teknologi dan perkembangan guna sosialnya.
Tahap
3
Dimasa mendatang bioteknologi akan
menjadi sangat pentin, orang sudah mempengaruhi genetika dan bio-engineering.
Hal ini disebabkan oleh keharusan-keharusan yang muncul dari kebutuhan
produksi, masalah tata lingkungan dan kapasitas produksi[4].
makasih, sangat membantu.... :)))
BalasHapusSangat membantu😊
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus